Belajar Fisika itu Mudah

PRINSIP KERJA PENANGKAL PETIR

Petir merupakan sebuah fenomena alam yang kerap kita saksikan pada saat musim hujan. Sebelum membaca lebih jauh pada artikel ini, bantuk kami dengan mengklik gambar di samping. Fenomena ini telah diamati oleh para pendahulu kita sejak saman dahulu. Namuan pemanfaatan dari petir itu sendiri masih belum maksimal.  dalam sejarah yunani kuno, mereka memiliki dewa patir (zeus). Terdapat banyak anggapan terkait mengenai petir. Petir sering di ibatarkan pertanda pertarungan antara mahluk langit, kemurkaan para dewa, dan pertanda datangnya hujan. Belakangan ditemukan penelitian bahwa petir merupakan perbedaan potensial yang sangat tinggi di dalam awan.

PRINSIP KERJA PENANGKAL PETIR

Proses Terjadinya Petir

Terdapat dua tori yang dapat menjelaska petir secara ilmiah, yaitu:

1. Gesekan antar awan

Pada proses terjadinya petir di awan, teori ini berasumsi bahwa pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainnya . Dari proses ini terlahir electron-electron bebas bermutan negatif yang memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas.
Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. kedua teori ini mungkin masuk akal meski kejadian sebenarnya masih merupakan sebuah misteri.
Petir yang menyambar bumi diakibatka karena adanya sifat konduktor dari bumi itu sendiri untuk menyerap medan listrik. Coba bayangkan jika bumi tidak dapat menyerap medan listrik yang timbul di awan. Pastinya kita akan diteror setiap hari oleh petir.


2. Proses ionisasi

Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan perubahan padat (es) menjadi cair dan pada tahap pembekuan ini mencapai suhu dibawah 0 derajat yaitu antara -10 sampai -14 derajad celcius
Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial cukup besar untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.

Macam-macam Penangkal Petir

Alam selalu menampakkan kemurkaannya yang begitu dahsyat, terkadang fenomena alam yang sering terjadi dapat menelan korban yang sangat banyak. Namun berbeda dengan petir, korban akibat sambaran petir tidak sebanyak korban akibat bencana alam seperti letusan gunung berapi, tsunami, longsor, dan banjir. Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam,atau setidaknya menghidarinya, salah satunya adalah Sambaran Petir. dan metode yang pernah dikembangkan:

1. Penangkal Petir Kovensional / Faraday / Frangklin

Kedua ilmuan diatas Faraday dan Frangklin mengetengahkan system yang hampir sama , yakni system penyalur arus listrik dengan menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding. Sedangkan system perlindungan yang dihasilkan ujung penerima / Splitzer adalah sama pada rentang 30 ~ 45 ‘ . Perbedaannya adalah system yang dikembangkan oleh Faraday bahwa Kabel penghantar terletak pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai penerima sambaran, dan bentuknya Berupa sangkar elektris atau biasa disebut sangkar Faraday.

2. Penangkal Petir Radio Aktif


Penelitian terus berkembang dan dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan dihasilkan oleh proses ionisasi , maka penggagalan proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai Zat beradiasi misl. Radiun 226 dan Ameresium 241 , karena 2 bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan listrik awan.
Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan menambah muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan yang bermuatan besar tidak mampu di netralkan oleh zat radiasi kemudian menyambar, maka akan condong mengenai unit radiasi ini . Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya , berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi pemakaian zat beradiasi dimasyarakat yang disinyalir mempunyai efek negatif pada lingkungan hidup dan kesehatan.

3. Penangkal Petir Elektrostatic

Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian system penangkal petir Radioaktif , yakni menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar . Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat beradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari Listrik Awan yang menginduksi permukaan bumi.

Prinsip Kerja Penangkal Petir

1. Mekanisme Kerja

Ketika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah bangunan yang terpasang penangkal petir neoFlash, maka elektroda penerima pada bagian samping NeoFLASH ini mengumpulkan dan menyimpan energi listrik awan pada unit kapasitornya . Setelah energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda potensialnya pada bagian Ion Generator.
Pelepasan muatan listrik pada unit Ion Generator ini di picu oleh sambaran, yakni ketika lidah api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik di bagian ion generator dilepaskan keudara melalui Central Pick Up agar menimbulkan lidah api penuntun keatas ( Streamer leader ) untuk menyambut sambaran petir yang terjadi kemudian menuntunya masuk kedalam satu titik sambar yang terdapat unit Neoflash ini.

2. Kerja Simultan

Pada unit Penangkal Petir NEOFLASH secara simultan bekerja bergantian dari masing-masing unit penerima induksi , jumlahnya tergantung dari tipe dan modelnya. Bekerjanya secara bergantian dimana bila salah satu bagian unit melepaskan muatan ke udara / streamer maka ada bagian lain yang dalam proses pengisian muatan awan.
Tentu akurasi dan kemampuan Penangkal Petir NeoFlash masih tergantung dari 2 hal pendukung instalasi, yaitu:
1. Kabel Penghantar harus minimal 50 mm
2. Grounding maksimal 5 Ohm
Bila 2 syarat pendukung ini sudah terpenuhi maka kemampuan penangkal petir neoflash akan maksimal.

Referensi:
http://www.prinsipkerja.com/wp-comments-post.php
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Alat-alat dengan judul PRINSIP KERJA PENANGKAL PETIR. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://fisika-info.blogspot.com/2016/01/prinsip-kerja-penangkal-petir.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Thursday, January 14, 2016

Belum ada komentar untuk "PRINSIP KERJA PENANGKAL PETIR"

Post a Comment